
Mempersiapkan artikel untuk dikirim ke jurnal ilmiah bukan pekerjaan yang bisa dilakukan secara terburu-buru. Prosesnya membutuhkan ketelitian, struktur berpikir yang jelas, serta pemahaman mendalam terhadap standar publikasi yang ditetapkan oleh setiap jurnal. Banyak penulis, terutama mahasiswa dan peneliti pemula, langsung terkena desk reject bukan karena penelitian mereka buruk, tetapi karena melewatkan hal-hal teknis yang sebenarnya sederhana. Bahkan, beberapa kesalahan kecil seperti format yang tidak sesuai atau referensi yang tidak diperbarui dapat membuat artikel langsung ditolak sebelum masuk ke proses review. Oleh karena itu, memiliki checklist yang jelas menjadi langkah awal yang sangat penting. Dengan checklist yang tepat, setiap peneliti bisa memastikan bahwa naskahnya benar-benar siap untuk submit artikel jurnal dan berpeluang lebih besar untuk lolos seleksi awal.
Di bawah ini, kamu akan menemukan checklist paling penting yang wajib kamu gunakan. Jika semua poin ini terpenuhi, peluang artikemu diterima dan lolos review akan meningkat secara signifikan. Selain itu, artikelmu akan terlihat jauh lebih profesional di mata editor maupun reviewer.
1. Pastikan Topik Sesuai dengan Scope Jurnal
Sebelum mengirim naskah, hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah memastikan bahwa topik penelitianmu sesuai dengan aims and scope jurnal. Banyak penulis gagal pada langkah paling awal ini. Misalnya, kamu menulis tentang manajemen pendidikan tetapi mengirimkannya ke jurnal teknologi informasi. Meskipun tulisanmu sangat kuat, artikel itu tetap tidak akan dipertimbangkan lebih lanjut.
Dengan demikian, pastikan kamu membaca bagian aims and scope secara detail. Biasanya tersedia pada halaman utama jurnal atau di menu khusus. Setelah itu, bandingkan fokus penelitianmu dengan ruang lingkup jurnal tersebut. Jika keduanya selaras, proses review dapat berjalan lebih lancar. Namun bila tidak, artikel akan berhenti di meja editor.
Selain itu, pastikan kamu memeriksa edisi-edisi terbaru jurnal tersebut untuk melihat jenis penelitian yang mereka terbitkan. Cara ini membantu kamu memahami preferensi editor dan kecenderungan topik yang sedang mereka prioritaskan. Dengan memahami pola publikasi, peluang artikemu diterima akan meningkat secara signifikan.
2. Ikuti Template Jurnal Secara Menyeluruh
Setiap jurnal memiliki template yang berbeda. Format tulisan menjadi salah satu aspek yang diperiksa pertama kali oleh editor. Bahkan beberapa jurnal menolak artikel hanya karena penulis tidak mengikuti template dengan benar. Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu mengunduh template terbaru dari jurnal yang dituju dan membaca panduannya secara teliti. Selain itu, perhatikan juga contoh artikel yang sudah terbit karena biasanya memberi gambaran tentang standar penulisan yang mereka harapkan.
Biasanya template berisi pengaturan font, spasi, format judul, aturan tabel, gaya sitasi, hingga gaya penulisan daftar pustaka. Pastikan semuanya sesuai agar struktur artikel tampak profesional. Gunakan gaya sitasi yang diminta seperti APA 7th, IEEE, Harvard, atau Vancouver. Dengan mengikuti template secara konsisten, editor dapat melihat bahwa kamu serius dan memahami tata cara publikasi ilmiah yang benar.
3. Buat Abstrak yang Ringkas, Padat, dan Informatif
Abstrak merupakan bagian pertama yang akan diperhatikan oleh editor maupun reviewer, sehingga harus memberikan gambaran ringkas namun komprehensif mengenai penelitian. Banyak penulis masih menulis abstrak layaknya paragraf biasa tanpa alur yang jelas. Untuk meningkatkan kualitas abstrak, gunakan pola berikut:
- Latar belakang masalah
- Tujuan penelitian
- Metodologi yang digunakan
- Temuan utama
- Implikasi penelitian
Dengan mengikuti struktur tersebut, abstrak menjadi lebih terarah dan mudah dipahami. Gunakan bahasa yang sederhana, hindari jargon yang tidak diperlukan, dan tekankan poin penting secara ringkas. Abstrak yang tersusun rapi tidak hanya memudahkan reviewer menilai fokus penelitian, tetapi juga meningkatkan peluang naskahmu dipertimbangkan sejak tahap awal.
4. Pastikan Judul Jelas, Spesifik, dan Relevan
Judul adalah pintu pertama menuju artikemu, sehingga harus mampu menarik perhatian sekaligus memberikan gambaran yang akurat tentang isi penelitian. Judul yang baik tidak hanya ringkas, tetapi juga mencerminkan objek, variabel, dan konteks penelitian secara tepat. Gunakan istilah yang langsung menggambarkan ruang lingkup studi, metode yang digunakan, atau fokus utama analisis. Contohnya, “Pengaruh Literasi Digital Terhadap Kinerja Guru di Sekolah Dasar” sudah jelas, spesifik, dan mudah dipahami pembaca.
Jika memungkinkan, hindari judul yang terlalu panjang atau dipenuhi frasa yang tidak memberikan nilai tambah. Editor biasanya sangat sensitif terhadap ketidaktepatan judul, terutama bila tidak selaras dengan isi naskah. Oleh karena itu, pastikan judul benar-benar mencerminkan keseluruhan pendekatan penelitianmu, mulai dari masalah, metode, hingga arah pembahasan. Judul yang tepat tidak hanya memudahkan pembaca memahami inti artikel, tetapi juga meningkatkan peluang diterima dalam proses review.
5. Periksa Struktur IMRaD Secara Lengkap
Jurnal ilmiah umumnya menggunakan struktur IMRaD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Struktur ini membantu pembaca memahami alur penelitian dengan mudah. Pastikan keempat bagian tersebut tersusun dengan baik.
a. Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan latar belakang, fenomena umum, kesenjangan penelitian, serta tujuan penelitian. Gunakan alur yang logis dan tambahkan referensi terbaru agar pendahuluan terasa kuat.
b. Metode Penelitian
Bagian metode harus tertulis secara rinci. Jelaskan desain penelitian, populasi dan sampel, teknik analisis data, instrumen, serta prosedur penelitian. Hindari kalimat yang membingungkan.
c. Hasil
Sampaikan temuan penelitian menggunakan tabel, grafik, atau narasi yang jelas. Pastikan hasil ditulis apa adanya. Gunakan angka, persentase, atau nilai statistik yang relevan.
d. Pembahasan
Bagian ini menjelaskan makna hasil penelitian dan membandingkannya dengan penelitian sebelumnya. Pembahasan yang kuat menjadi salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh reviewer. Gunakan pola: temuan–interpretasi–perbandingan–implikasi.
6. Periksa Tabel, Gambar, dan Ilustrasi
Editor sangat menghargai tabel dan gambar yang rapi. Pastikan setiap tabel memiliki judul yang jelas, konsisten dengan template, mudah dibaca, dan diberi nomor sesuai urutan. Bila ada grafik atau diagram, gunakan resolusi tinggi agar visual tetap tajam saat proses submit artikel jurnal. Hindari penggunaan warna yang bertabrakan atau tidak profesional, terutama jika jurnal memiliki standar desain tertentu.
Selain itu, pastikan setiap tabel dan gambar dijelaskan secara eksplisit di dalam paragraf, sehingga pembaca memahami konteks data yang disajikan. Jangan biarkan ilustrasi berdiri tanpa penjelasan, karena hal itu dapat membuat artikel terlihat kurang matang. Tabel dan gambar yang baik harus mampu membantu pembaca menangkap makna penelitian dengan cepat dan akurat.
7. Gunakan Referensi Terbaru dan Kredibel
Penggunaan referensi berkualitas menunjukkan bahwa penulis memahami perkembangan penelitian terbaru dan mengikuti diskusi ilmiah mutakhir. Mayoritas jurnal internasional mensyaratkan bahwa 60–80% referensi berasal dari lima tahun terakhir untuk memastikan relevansi teori serta akurasi konteks penelitian. Selain itu, memilih sumber dari jurnal bereputasi akan memperkuat fondasi konseptual artikel dan menghindarkan penulis dari kutipan yang lemah atau tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk mendukung hal tersebut, gunakan alat pencarian akademik seperti Google Scholar, Scopus, atau Crossref guna menemukan studi yang benar-benar relevan dan memiliki tingkat sitasi yang baik. Dengan pendekatan ini, artikelmu akan terlihat lebih ilmiah, terstruktur, dan kredibel di mata reviewer. Langkah ini juga membantu mempercepat proses evaluasi karena editor dapat melihat bahwa dasar teoretis dan empirismu kuat serta sesuai standar publikasi ilmiah.
8. Cek Plagiarisme dan Originalitas
Sebelum mengirim artikel, pastikan tingkat plagiasi berada pada batas aman yang ditetapkan jurnal. Sebagian besar jurnal internasional hanya menerima tingkat plagiasi di kisaran 15–20%, sehingga pengecekan similarity menjadi langkah krusial. Gunakan alat seperti Turnitin untuk mengetahui persentase kemiripan dan identifikasi bagian mana yang perlu diperbaiki. Setelah itu, lakukan parafrase secara mendalam, bukan sekadar mengganti kata, agar makna tetap utuh namun tidak lagi menyerupai sumber asli.
Selain itu, berikan perhatian khusus pada bagian pendahuluan dan tinjauan pustaka, karena kedua bagian ini paling sering memiliki kemiripan dengan artikel lain. Banyak penulis tidak sadar bahwa kutipan berlebihan atau penjelasan teori yang terlalu mirip dapat meningkatkan risiko plagiasi. Pastikan setiap kalimat disusun dengan gaya bahasa sendiri, tetap ilmiah, dan bebas dari jejak penyalinan langsung. Dengan cara ini, artikelmu akan lebih aman, orisinal, dan siap masuk proses review tanpa hambatan.
9. Tulis Surat Pengantar (Cover Letter) yang Profesional
Surat pengantar merupakan elemen yang sering diabaikan, padahal sangat penting dalam proses publikasi. Cover letter memberi kesempatan bagi penulis untuk memperkenalkan penelitian secara singkat, menonjolkan kontribusi ilmiah, serta menjelaskan alasan mengapa artikel tersebut relevan dengan fokus jurnal yang dituju. Dokumen ini sering menjadi pertimbangan awal editor sebelum memutuskan apakah naskah layak diproses lebih lanjut.
Isi cover letter sebaiknya ringkas, profesional, dan langsung pada inti pesan tanpa kalimat yang berlebihan. Sertakan pernyataan bahwa artikel benar-benar orisinal dan belum pernah dipublikasikan di tempat lain, sebagai bentuk etika ketika submit artikel jurnal. Editor sangat menghargai surat pengantar yang disusun dengan baik karena menunjukkan keseriusan penulis dalam mengikuti standar akademik.
10. Lakukan Proofreading Final Sebelum Submit
Langkah ini sangat penting. Baca kembali seluruh artikel dengan perlahan dan fokus pada setiap bagian judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, hingga daftar pustaka. Periksa tata bahasa, ejaan, konsistensi format, serta alur penulisan; pastikan subjudul, nomor tabel, dan referensi rujukan konsisten. Cek juga kesesuaian sitasi dengan daftar pustaka dan pastikan semua singkatan dijelaskan. Terkadang kesalahan kecil seperti tanda baca atau spasi ganda membuat artikel terlihat kurang rapi. Oleh karena itu, lakukan pengecekan akhir secara teliti; sebelum menekan tombol kirim, pastikan semua perbaikan telah dituntaskan sebelum kamu submit artikel jurnal.
Agar lebih efektif, mintalah orang lain membaca artikelmu; minta rekan sejawat, dosen pembimbing, atau proofreader profesional untuk memberi masukan. Pendapat pembaca baru sering menemukan inkonsistensi, kalimat membingungkan, atau kesalahan yang terlewat. Selain itu, simulasikan membaca artikel dengan keras atau gunakan jeda beberapa jam/khusus hari agar mata segar saat meninjau ulang. Dengan langkah tambahan ini, kemungkinan terlewatnya kesalahan kecil akan berkurang signifikan.
11. Pastikan Semua Dokumen Pelengkap Sudah Siap
Sebelum menekan tombol submit, pastikan seluruh dokumen yang diminta jurnal sudah lengkap dan sesuai ketentuan. Kelengkapan berkas sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses editorial, karena editor biasanya menolak berkas yang tidak memenuhi syarat sejak tahap awal pemeriksaan.
Dokumen yang biasanya diminta:
- Artikel utama
- Lampiran (jika ada)
- Copyright form
- Ethical statement
- Cover letter
- Biodata penulis
Kelengkapan dokumen sangat penting karena berkas yang hilang dapat menunda proses review atau bahkan membuat pengajuan otomatis dikembalikan. Dengan memastikan semua file siap sejak awal, peluang artikelmu diproses lebih cepat akan meningkat.
Kesimpulan
Proses submit artikel jurnal membutuhkan persiapan yang terstruktur. Dengan mengikuti checklist di atas, peluang artikemu lolos seleksi awal dan masuk tahap review akan meningkat. Selain itu, artikelmu terlihat lebih profesional, rapi, dan selaras dengan standar akademik yang berlaku. Cobalah mengikuti langkah-langkah ini setiap kali kamu menulis artikel ilmiah agar proses publikasi berjalan lebih lancar.
Butuh bantuan proofreading, cek plagiarisme, atau pendampingan submit artikel jurnal?
Tim Software Mahasiswa siap membantu! Hubungi nomor ini untuk konsultasi cepat dan ramah.

