
Menembus jurnal Scopus membutuhkan kesiapan yang matang karena standar akademiknya sangat ketat. Banyak peneliti mengalami penolakan bukan karena kualitas penelitian yang buruk, tetapi karena persiapan naskah yang kurang terarah. Dengan strategi yang tepat, peluang Anda untuk lolos review meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas langkah-langkah terperinci agar Anda lebih siap menghadapi proses publikasi. Selain itu, Anda dapat menggunakan panduan ini sebagai acuan sebelum melakukan submission.
Selain itu, memahami cara kerja editor dan reviewer juga memberikan keuntungan besar sebelum Anda memulai proses submit. Reviewer tidak hanya menilai kualitas metodologi, tetapi juga konsistensi alur tulisan, kejelasan argumentasi, serta relevansi referensi terbaru yang Anda gunakan. Karena itu, semakin baik Anda memahami standar penilaian ini, semakin mudah Anda menyesuaikan naskah agar sesuai dengan ekspektasi jurnal Scopus. Pendekatan yang sistematis akan membantu Anda mengurangi revisi besar dan meningkatkan peluang diterima pada tahap awal review. Dengan pemahaman ini, Anda bisa merancang strategi langkah demi langkah untuk menembus jurnal Scopus, mulai dari pemilihan topik, penyusunan naskah, hingga tanggapan terhadap komentar reviewer secara profesional.
1. Memahami Karakter Jurnal Scopus Sejak Awal
Anda perlu memahami karakter jurnal Scopus karena setiap jurnal memiliki gaya penulisan, fokus penelitian, dan aturan penelaahan yang berbeda. Banyak penulis langsung menyiapkan naskah tanpa memahami preferensi jurnal yang mereka targetkan. Akibatnya, naskah tidak cocok dengan ruang lingkup jurnal sehingga editor langsung menolak pada tahap desk rejection. Dengan memahami karakteristik jurnal sejak awal, Anda dapat menyiapkan naskah yang lebih tepat sasaran dan memiliki peluang lebih besar untuk diterima.
Beberapa hal yang perlu Anda pahami sejak awal:
- Scope jurnal. Pastikan topik Anda sejalan dengan fokus penelitian jurnal tersebut. Membaca beberapa artikel terbaru dapat membantu Anda memahami kecenderungan tema yang sedang mereka prioritaskan.
- Frekuensi publikasi. Anda dapat menyesuaikan waktu publikasi dengan kebutuhan akademik Anda, terutama jika Anda sedang mengejar syarat kenaikan jabatan fungsional atau kelulusan.
- Gaya penulisan. Setiap jurnal memiliki gaya penulisan yang unik, termasuk struktur paragraf, penggunaan heading, dan teknis sitasi. Semakin Anda menyesuaikan gaya penulisan, semakin mudah artikel diterima pada tahap awal.
- Reputasi jurnal. Jurnal Q1 – Q2 memiliki standar yang lebih tinggi dibanding Q3-Q4. Memahami level kesulitan ini membantu Anda menyiapkan naskah dengan kualitas yang sesuai.
Karakter jurnal yang Anda pahami sejak awal akan membantu Anda mempersiapkan strategi penulisan yang tepat, menghindari revisi besar di kemudian hari, dan memperbesar peluang Anda untuk menembus Scopus dengan lebih efektif.
2. Menentukan Kebaruan Penelitian secara Akurat
Novelty menjadi pondasi utama dalam publikasi Scopus. Reviewer ingin melihat kontribusi ilmiah yang baru, relevan, dan memiliki dampak terhadap bidang tertentu. Oleh karena itu, Anda harus melakukan penelusuran literatur secara mendalam dan terarah. Banyak peneliti gagal menembus Scopus bukan karena metode yang lemah, tetapi karena novelty tidak terlihat jelas. Dengan memahami tren riset terbaru, Anda dapat memetakan posisi penelitian Anda secara lebih strategis dan menunjukkan bahwa topik yang Anda angkat benar-benar diperlukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Beberapa langkah efektif untuk menemukan kebaruan penelitian:
- Telusuri artikel terbaru di Scopus, Google Scholar, atau Web of Science. Fokus pada publikasi 3 – 5 tahun terakhir agar Anda mendapatkan gambaran perkembangan mutakhir dalam bidang tersebut.
- Catat pola penelitian, temuan yang berulang, serta kekurangan penelitian sebelumnya. Pola-pola ini membantu Anda melihat area yang sudah jenuh dan area yang masih membutuhkan eksplorasi.
- Identifikasi celah logis yang belum banyak dibahas oleh peneliti lain. Celah ini dapat berupa topik yang kurang dieksplorasi, metode yang belum digunakan, atau konteks penelitian yang berbeda.
- Rumuskan kontribusi spesifik yang Anda berikan untuk menyempurnakan penelitian sebelumnya. Jelaskan bagaimana penelitian Anda memperbaiki, memperluas, atau mengisi kekosongan dari studi yang sudah ada.
Dengan novelty yang kuat, Anda dapat menarik perhatian reviewer sejak awal dan menunjukkan bahwa penelitian Anda memberikan nilai tambah yang jelas. Selain itu, gagasan yang orisinal juga meningkatkan peluang artikel Anda untuk mendapatkan sitasi lebih tinggi setelah dipublikasikan.
3. Menulis Naskah Ilmiah dengan Struktur yang Kuat
Anda harus menulis naskah yang terstruktur dengan rapi agar reviewer mudah memahami alur penelitian Anda. Banyak penulis gagal menembus Scopus karena struktur naskah berantakan, data tidak konsisten, serta argumentasi yang lemah.
Gunakan struktur standar berikut:
- Pendahuluan: jelaskan urgensi penelitian, masalah utama, dan kebaruan.
- Metodologi: jelaskan teknik penelitian, alat yang digunakan, dan alur analisis.
- Hasil: tampilkan temuan penelitian secara jelas dan runtut.
- Pembahasan: bandingkan temuan Anda dengan penelitian lain secara kritis.
- Kesimpulan: berikan ringkasan serta rekomendasi untuk penelitian lanjutan.
Selain itu, buatlah paragraf yang mengalir dengan tambahan kata transisi seperti selain itu, lebih lanjut, dan berdasarkan hal tersebut. Dengan demikian, alur tulisan Anda menjadi lebih natural dan mudah dipahami.
4. Menyesuaikan Naskah dengan Template Jurnal
Setiap jurnal Scopus memiliki template resmi. Apabila Anda mengabaikannya, editor berpotensi menolak naskah sebelum masuk tahap review. Oleh karena itu, Anda perlu menyesuaikan setiap bagian naskah dengan format jurnal.
Perhatikan beberapa aspek berikut:
- Ukuran font dan jarak spasi
- Margin halaman
- Format sitasi dan gaya referensi
- Penamaan tabel dan gambar
- Jumlah kata
- Penulisan nama penulis dan afiliasi
Dengan mengikuti template secara konsisten, Anda menunjukkan profesionalisme sebagai peneliti dan meningkatkan peluang naskah diterima.
5. Mengelola Referensi Secara Profesional
Jurnal Scopus sangat memperhatikan kualitas referensi. Anda harus menggunakan referensi terbaru, terutama yang terbit dalam lima tahun terakhir. Selain itu, Anda harus menghindari sumber yang tidak kredibel.
Beberapa tips pengelolaan referensi:
- Gunakan aplikasi manajemen referensi seperti Zotero atau Mendeley.
- Prioritaskan sumber dari jurnal internasional bereputasi.
- Hindari artikel blog atau laporan tidak akademik.
- Gunakan gaya sitasi yang sesuai, seperti APA, MLA, atau IEEE.
Referensi yang kuat akan memberikan fondasi argumentasi yang baik dan meningkatkan kredibilitas tulisan Anda.
6. Menurunkan Similarity Tanpa Merusak Makna Tulisan
Similarity menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian naskah. Editor biasanya menerima similarity di bawah 20%, bahkan banyak jurnal yang menetapkan batas di bawah 10%. Anda perlu melakukan parafrase yang tepat agar makna tidak berubah.
Beberapa teknik efektif:
- Ubah struktur kalimat tanpa mengubah makna utama.
- Gunakan sinonim akademik.
- Gabungkan dua atau lebih kalimat menjadi satu.
- Berikan penjelasan tambahan agar kalimat lebih natural.
- Hindari copy–paste meskipun sumber sudah Anda sitasi.
Dengan similarity yang rendah, naskah Anda terlihat lebih orisinal dan profesional.
7. Memahami Proses Review dan Revisi
Setelah submission, naskah Anda akan masuk proses review. Pada tahap ini, reviewer biasanya memberikan komentar untuk perbaikan, baik dari sisi metodologi, penulisan, maupun analisis. Tanggapan Anda terhadap komentar tersebut sangat menentukan nasib artikel karena reviewer menghargai penulis yang mampu menjawab dengan ramah, jelas, dan terstruktur. Sikap terbuka terhadap masukan menunjukkan bahwa Anda siap meningkatkan kualitas penelitian secara profesional.
Tips menghadapi komentar reviewer:
- Jelaskan perbaikan secara detail. Pastikan Anda menjelaskan apa yang telah diubah, mengapa perubahan dilakukan, dan bagaimana perbaikan tersebut meningkatkan kualitas artikel.
- Tunjukkan bagian naskah yang sudah Anda revisi. Cantumkan nomor halaman, paragraf, atau kutipan singkat untuk memudahkan reviewer mengecek perubahan.
- Berikan argumen akademik apabila Anda tidak setuju dengan komentar tertentu. Jelaskan dengan sopan dan sertakan referensi pendukung agar argumen Anda lebih meyakinkan.
- Gunakan transisi seperti “berdasarkan revisi”, “selain itu”, atau “lebih lanjut” agar jawaban Anda terlihat profesional dan mudah diikuti.
Jawaban yang rapi memperlihatkan keseriusan Anda sehingga reviewer lebih mudah menerima perubahan yang Anda buat. Selain itu, komunikasi yang baik membantu proses review berjalan lebih cepat dan meningkatkan peluang naskah Anda diterima.
8. Memeriksa Proses Akhir hingga Terbit
Setelah revisi selesai, Anda perlu memantau proses akhir dengan cermat. Pada tahapan ini, editor biasanya melakukan beberapa penyelesaian teknis penting untuk memastikan artikel Anda siap terbit. Tahapan tersebut meliputi:
- Layouting. Artikel akan disusun sesuai format jurnal, termasuk penempatan tabel, gambar, heading, dan referensi.
- Proofreading. Editor memeriksa kembali ejaan, tanda baca, serta konsistensi penulisan untuk memastikan tidak ada kesalahan kecil yang terlewat.
- Final approval. Anda akan diminta memberikan persetujuan akhir sebelum artikel dikirim ke tahap publikasi.
- Assignment ke volume tertentu. Artikel akan dimasukkan ke dalam issue atau volume terdekat sesuai jadwal penerbitan jurnal.
Apabila jurnal mengirim proof PDF, Anda harus memeriksanya dengan teliti. Periksa kembali angka, tabel, grafik, serta penulisan nama penulis. Kesalahan kecil dapat memengaruhi tampilan akhir artikel Anda dan sulit diperbaiki setelah artikel resmi terbit. Oleh karena itu, ketelitian pada tahap ini sangat penting untuk menjaga kualitas akhir publikasi Anda.
9. Menghindari Praktik Tidak Etis
Anda harus menjaga integritas selama proses publikasi. Etika menjadi elemen yang sangat penting karena jurnal bereputasi tinggi, termasuk Scopus, menilai bukan hanya kualitas penelitian, tetapi juga kejujuran akademik penulisnya. Setiap pelanggaran etika dapat berakibat serius, mulai dari penolakan artikel hingga pemblokiran nama penulis dari proses publikasi di masa mendatang. Oleh sebab itu, Anda perlu memastikan bahwa seluruh proses penelitian dan penulisan berjalan dengan benar, transparan, dan akuntabel sejak awal.
Beberapa tindakan tidak etis yang perlu Anda hindari:
- Plagiarisme. Hindari mengambil ide, data, atau kalimat dari orang lain tanpa kredit yang jelas. Plagiarisme sering terdeteksi oleh sistem pengecekan kesamaan sehingga sangat berisiko.
- Manipulasi data. Mengubah, menambah, atau menghilangkan data demi menyesuaikan hasil dengan harapan pribadi merupakan pelanggaran serius yang dapat merusak kredibilitas Anda sebagai peneliti.
- Duplikasi publikasi. Menulis ulang artikel yang sama dan mengirimkannya sebagai karya baru dapat menyebabkan blacklist dari jurnal.
- Mengirim ke dua jurnal sekaligus. Submission ganda dianggap tidak etis karena membuang waktu editor dan reviewer di dua tempat berbeda.
- Menambahkan penulis tanpa kontribusi. Praktik gift authorship atau honorary authorship melanggar aturan kontribusi ilmiah yang sah.
Editor biasanya melakukan pengecekan etika sebelum artikel masuk tahap review. Oleh karena itu, transparansi sangat penting sepanjang proses penelitian. Anda perlu menyimpan catatan data mentah, memberikan sitasi yang benar, serta menghindari praktik yang meragukan. Sikap etis tidak hanya memudahkan proses publikasi, tetapi juga membangun reputasi akademik Anda dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Menembus jurnal Scopus bukanlah proses yang instan, namun langkah-langkah yang tepat dapat memperbesar peluang diterimanya naskah Anda. Mulailah dengan memilih topik yang relevan dan memiliki kebaruan yang jelas, lalu kembangkan metodologi yang kuat agar penelitian Anda layak dipublikasikan. Selain itu, patuhi template jurnal, periksa similarity, serta ikuti alur submission dengan teliti. Ketika reviewer memberikan masukan, tanggapi setiap komentar dengan sopan dan terstruktur. Dengan persiapan matang dan komitmen untuk menjaga integritas ilmiah, peluang publikasi Anda akan meningkat secara signifikan.
Butuh Bantuan untuk Memulai Publikasi Scopus?
Jika Anda ingin menembus jurnal Scopus dengan lebih terarah dan efisien, Anda dapat berkonsultasi secara pribadi dengan Software Mahasiswa untuk mendapatkan panduan penyusunan naskah, pengecekan jurnal, serta pendampingan revisi reviewer.
Untuk konsultasi cepat dan terpercaya, hubungi nomor ini.

