
Publikasi internasional memegang peran penting dalam peningkatan reputasi akademik. Banyak mahasiswa, peneliti, dan dosen mengejar kesempatan untuk mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal bereputasi global. Namun, proses publikasi tidak sekadar mengirim naskah. Anda perlu memahami standar penulisan, memilih jurnal yang kredibel, serta memastikan kualitas penelitian Anda mampu bersaing di level internasional.
Selain itu, Anda juga perlu menghindari berbagai risiko seperti jurnal predator, penolakan berulang dari reviewer, atau kesalahan teknis yang sering muncul saat proses submission. Oleh karena itu, Anda membutuhkan strategi yang aman, sistematis, dan sesuai etika agar artikel Anda dapat diterima di indeks besar seperti Scopus, DOAJ, dan EBSCO. Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, berikut langkah-langkah lengkap yang dapat Anda ikuti mulai dari tahap persiapan hingga artikel Anda dinyatakan terbit.
1. Pahami Perbedaan Scopus, DOAJ, dan EBSCO
Sebelum memulai proses publikasi internasional, Anda harus memahami karakter masing-masing indeks agar bisa menyesuaikan kualitas naskah. Setiap indeks memiliki standar penilaian yang berbeda, sehingga Anda perlu menilai kekuatan penelitian sejak awal. Scopus biasanya menuntut kebaruan yang kuat dan metodologi yang solid, sedangkan DOAJ lebih menekankan transparansi, akses terbuka, serta etika publikasi. Di sisi lain, EBSCO menawarkan cakupan jurnal yang lebih beragam sehingga tingkat kompetisinya lebih fleksibel. Dengan memahami perbedaan tersebut, Anda dapat memilih target publikasi yang realistis, menyiapkan naskah secara lebih tepat, dan meminimalkan potensi penolakan dari editor maupun reviewer.
Scopus
Scopus berada pada level paling tinggi di antara ketiga indeks. Jurnal yang masuk ke Scopus biasanya memiliki standar penulisan, metodologi, dan sitasi yang sangat ketat. Karena itu, Anda perlu menyusun naskah yang memiliki kebaruan kuat, data yang jelas, serta argumentasi yang solid. Selain itu, Scopus sering menjadikan originality sebagai pertimbangan utama.
DOAJ
DOAJ berfokus pada jurnal open-access yang transparan. Standarnya tetap tinggi, tetapi tidak seketat Scopus. Jurnal di DOAJ menekankan etika publikasi, keterbukaan data, dan kualitas penulisan ilmiah. Oleh karena itu, Anda perlu menyusun artikel yang rapi, detail, serta mudah diakses komunitas ilmiah.
EBSCO
EBSCO berfungsi sebagai aggregator basis data ilmiah yang cukup luas. Banyak jurnal berkualitas masuk ke EBSCO meskipun tidak semuanya pada level Scopus. Oleh sebab itu, EBSCO cocok bagi peneliti yang ingin melakukan publikasi internasional dengan tingkat kompetisi yang lebih terjangkau.
Dengan memahami karakter masing-masing indeks, Anda bisa menyesuaikan target publikasi dan merancang standar penulisan yang tepat sejak awal.
2. Temukan Topik Penelitian yang Memiliki Kebaruan
Selanjutnya, Anda harus memastikan bahwa topik penelitian Anda memiliki nilai kebaruan yang jelas. Reviewer internasional biasanya memeriksa novelty pada bagian pendahuluan untuk menilai apakah penelitian Anda menawarkan kontribusi baru. Karena itu, Anda perlu menunjukkan secara langsung aspek yang membedakan penelitian Anda dari penelitian sebelumnya. Anda dapat menemukan novelty melalui langkah-langkah berikut:
- Telusuri jurnal terbaru melalui Scopus atau Google Scholar. Cari artikel yang terbit dalam dua atau tiga tahun terakhir agar Anda mendapatkan gambaran perkembangan penelitian terkini. Selain itu, cari pola umum atau tren baru yang muncul dalam bidang tersebut.
- Buat ringkasan singkat tentang penelitian-penelitian sebelumnya. Rangkum temuan utama, metode yang digunakan, serta kelemahan yang sering muncul. Ringkasan ini membantu Anda melihat di mana posisi penelitian Anda dan sejauh mana Anda bisa memberikan tambahan nilai.
- Temukan celah logis yang belum banyak dibahas. Celah bisa berupa variabel yang belum diuji, metode yang belum diterapkan, konteks penelitian yang berbeda, atau hasil penelitian yang masih kontradiktif. Celah inilah yang menjadi titik masuk penelitian Anda.
- Rumuskan kontribusi yang Anda berikan terhadap bidang tersebut. Jelaskan kontribusi ini dengan kalimat yang tegas, misalnya kontribusi metodologis, teoretis, maupun praktis. Reviewer biasanya menilai kontribusi sebagai bukti bahwa penelitian Anda layak dipertimbangkan.
Dengan kebaruan yang kuat dan didukung penjelasan yang jelas, reviewer akan melihat bahwa penelitian Anda memenuhi standar kualitas publikasi internasional.
3. Susun Naskah Mengikuti Struktur Jurnal Internasional
Struktur penulisan menjadi bagian penting dalam proses publikasi internasional. Setiap jurnal memiliki template masing-masing, tetapi sebagian besar mengikuti pola umum berikut:
a. Judul dan Abstrak
Pastikan judul Anda ringkas, jelas, dan menggambarkan inti penelitian. Selain itu, abstrak harus menjelaskan tujuan, metode, hasil utama, dan kesimpulan dalam paragraf yang padat.
b. Pendahuluan
Pendahuluan harus menjelaskan latar belakang, masalah penelitian, dan kebaruan penelitian Anda. Tambahkan transisi seperti “selain itu”, “sebaliknya”, atau “berdasarkan analisis sebelumnya” agar alurnya mengalir.
c. Metodologi
Bagian ini harus menjelaskan teknik pengumpulan data, metode analisis, serta alasan pemilihan model penelitian. Reviewer akan menilai apakah metode Anda bisa direplikasi peneliti lain.
d. Hasil dan Pembahasan
Sampaikan hasil utama secara jelas. Setelah itu, hubungkan hasil Anda dengan teori atau penelitian sebelumnya. Gunakan tabel atau grafik apabila perlu untuk memperjelas data.
e. Kesimpulan
Tutup artikel dengan ringkasan temuan, implikasi ilmiah, serta saran penelitian selanjutnya.
Ketika Anda mengikuti struktur jurnal dengan tepat, editor akan menilai naskah Anda lebih cepat dan lebih mudah.
5. Sesuaikan Format Artikel dengan Template Jurnal
Setelah menentukan jurnal, Anda harus menyesuaikan naskah dengan template resmi jurnal tersebut. Editor sangat sering menolak artikel hanya karena format yang tidak sesuai, sehingga setiap detail teknis harus diperhatikan dengan cermat. Pastikan seluruh elemen berikut sudah mengikuti pedoman jurnal:
- Ukuran font yang biasanya ditetapkan secara spesifik untuk judul, subjudul, dan isi agar konsisten.
- Margin halaman yang harus sesuai standar jurnal, karena berpengaruh pada tata letak keseluruhan.
- Format sitasi baik di dalam teks maupun di daftar pustaka, yang wajib mengikuti gaya yang ditentukan penerbit.
- Tabel dan gambar meliputi resolusi, ukuran, penomoran, serta posisi penempatan sebagaimana aturan jurnal.
- Jumlah kata yang biasanya memiliki batas minimal dan maksimal untuk menjaga struktur artikel tetap efektif.
- Format nama penulis dan afiliasi termasuk urutan penulis, identitas institusi, serta email korespondensi.
Selain itu, selalu pastikan referensi ditulis sesuai gaya sitasi yang diminta, seperti APA, MLA, atau IEEE. Meskipun terlihat sederhana, kepatuhan terhadap template menunjukkan profesionalisme Anda sebagai peneliti dan meningkatkan peluang artikel diterima oleh editor jurnal.
6. Cek Turnitin dan Lakukan Parafrase Akademik
Sebelum mengirim artikel ke jurnal internasional, Anda harus mengecek tingkat similarity menggunakan Turnitin untuk memastikan orisinalitas naskah. Mayoritas editor hanya menerima similarity rate di bawah 20%, dan beberapa jurnal bereputasi tinggi bahkan menetapkan batas di bawah 10%. Jika hasil similarity Anda tinggi, lakukan perbaikan dengan parafrase akademik yang tetap menjaga makna ilmiah. Beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain:
- Ubah struktur kalimat, misalnya dari kalimat pasif ke aktif atau sebaliknya, tanpa mengubah inti informasi.
- Gunakan sinonim ilmiah yang relevan dan tetap sesuai konteks, agar kalimat lebih variatif tetapi tetap akurat.
- Kombinasikan beberapa kalimat menjadi satu, sehingga alur penjelasan lebih padat dan mengurangi pola teks yang mirip sumber asli.
- Berikan penjelasan lebih detail atau tambahkan interpretasi Anda sendiri untuk memperkaya konten serta meningkatkan orisinalitas.
- Hindari copy-paste langsung meskipun dengan sitasi, karena Turnitin tetap akan mendeteksi kemiripan struktur dan frasa.
Dengan tingkat similarity yang rendah, artikel Anda tidak hanya terlihat lebih asli dan profesional, tetapi juga menunjukkan integritas akademik yang sangat dihargai dalam publikasi internasional.
7. Submit Artikel dengan Mengikuti Instruksi Editorial
Setiap jurnal biasanya memiliki prosedur submission yang berbeda, sehingga Anda harus mengikuti instruksi dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan teknis yang bisa memperlambat proses. Sebagian jurnal menggunakan sistem OJS (Open Journal Systems) yang umum dipakai oleh banyak jurnal di Asia, sementara jurnal bereputasi tinggi sering memakai platform editorial modern seperti Elsevier Editorial Manager, Springer Submission System, atau Wiley Author Services. Setiap sistem memiliki alur yang berbeda, mulai dari unggah naskah, pemilihan kategori artikel, hingga pengisian metadata penulis. Pastikan seluruh data yang Anda masukkan seperti judul, abstrak, kata kunci, afiliasi, dan informasi korespondensi terisi dengan benar dan konsisten dengan file naskah.
Selain itu, Anda juga harus menyiapkan dan mengunggah dokumen pendukung, seperti:
- Cover letter, yang berisi pernyataan bahwa naskah Anda orisinal dan layak untuk jurnal tersebut.
- Statement of originality, yang menyatakan bahwa artikel tidak sedang dalam proses review di jurnal lain.
- Ethics approval (jika diperlukan), terutama untuk penelitian yang melibatkan manusia, hewan, atau data sensitif.
- Daftar penulis dan kontribusinya, untuk menunjukkan transparansi mengenai siapa melakukan apa dalam penelitian (authorship contribution).
Ketelitian pada tahap submission sangat berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya respon awal dari editor. Semakin lengkap dan rapi dokumen yang Anda unggah, semakin besar peluang naskah Anda diproses tanpa hambatan administratif.
8. Jawab Komentar Reviewer dengan Profesional
Ketika reviewer memberikan komentar, Anda harus menjawabnya dengan sopan, terstruktur, dan penuh rasa hormat. Reviewer menghargai penulis yang bersikap ramah, jelas, serta terbuka terhadap masukan. Karena itu, Anda perlu menyusun jawaban dengan format yang rapi, misalnya point-by-point response, agar setiap komentar terbalas secara langsung dan tidak membingungkan. Sikap responsif ini menunjukkan bahwa Anda serius memperbaiki kualitas naskah dan memahami proses ilmiah yang berorientasi pada kolaborasi.
Beberapa tips untuk menjawab reviewer:
- Jelaskan perbaikan secara rinci. Jelaskan perubahan yang Anda buat, termasuk alasan akademiknya, agar reviewer melihat proses revisi secara transparan.
- Berikan justifikasi bila Anda tidak setuju dengan komentar tertentu. Sampaikan argumen dengan sopan, misalnya dengan kutipan teori atau data pendukung, sehingga penolakan Anda tetap terlihat profesional.
- Tunjukkan bagian naskah yang sudah Anda revisi. Sertakan nomor halaman, paragraf, atau baris agar reviewer mudah memeriksa perubahannya.
- Gunakan transisi seperti “selain itu”, “lebih lanjut”, atau “berdasarkan revisi terbaru”. Transisi membantu respons Anda mengalir lebih baik dan memudahkan reviewer mengikuti logika penjelasan.
Jawaban yang rapi dan terorganisir menunjukkan keseriusan Anda, sehingga reviewer lebih mudah menerima artikel Anda dan lebih cepat menyetujui proses editorial selanjutnya.
9. Ikuti Etika Publikasi Internasional dengan Disiplin
Etika menjadi bagian utama dalam publikasi internasional karena kualitas ilmiah tidak hanya dinilai dari hasil penelitian, tetapi juga dari proses yang Anda tempuh. Editor dan reviewer memberikan perhatian besar pada integritas ilmiah, sehingga Anda harus menghindari setiap bentuk pelanggaran etika yang dapat merusak reputasi akademik Anda. Beberapa praktik tidak etis yang harus Anda hindari meliputi:
- Plagiarisme
Mengambil karya orang lain tanpa kredit yang tepat dapat membuat artikel langsung ditolak dan nama Anda masuk daftar hitam penerbit. Anda harus memastikan bahwa setiap ide, data, dan kutipan memiliki sitasi yang jelas. - Manipulasi data
Mengubah, menghilangkan, atau menambah data untuk mempercantik hasil penelitian adalah pelanggaran serius. Jurnal internasional sering melakukan pengecekan data dan meminta bukti tambahan jika ada kejanggalan. - Duplikasi publikasi
Menerbitkan artikel yang sama di tempat lain, baik sebagian maupun seluruhnya, merupakan pelanggaran besar dan dapat berakibat penarikan artikel (retraction). - Pengiriman ke dua jurnal sekaligus
Double submission dianggap tidak etis karena membuang waktu reviewer dan editor. Anda harus menunggu keputusan dari satu jurnal sebelum mengirim naskah ke jurnal lain. - Menambahkan penulis tanpa kontribusi (gift authorship)
Penulis harus memberikan kontribusi signifikan dalam penelitian. Menambahkan nama penulis hanya karena status atau hubungan pribadi merupakan pelanggaran standar authorship internasional.
Selain itu, di banyak jurnal bereputasi, editor melakukan pengecekan etika secara menyeluruh sebelum artikel masuk tahap review. Mereka memeriksa struktur naskah, keaslian tulisan, kelayakan data, hingga koreksi etis seperti izin penelitian atau consent form. Oleh sebab itu, Anda harus menjaga integritas penelitian sejak awal, mulai dari pengumpulan data, analisis, hingga proses penulisan. Integritas yang konsisten akan meningkatkan kredibilitas Anda dan memperbesar peluang artikel diterima.
10. Pantau Status Artikel Sampai Terbit
Setelah proses revisi selesai, Anda perlu memantau proses akhir hingga artikel Anda benar-benar terbit. Tahap ini sering kali memakan waktu, sehingga Anda harus tetap aktif memeriksa notifikasi dari sistem jurnal. Proses akhir publikasi biasanya mencakup beberapa tahap penting, yaitu:
- Layouting
Pada tahap ini, tim editorial akan mengubah naskah Anda ke format jurnal resmi. Mereka menyesuaikan ukuran kolom, tipe huruf, posisi gambar, dan format tabel agar sesuai gaya visual jurnal. Anda perlu mengecek apakah semua elemen tampil konsisten dan tidak ada bagian yang terpotong. - Proofreading
Jurnal mengirimkan versi proof untuk memastikan tidak ada kesalahan ketik, kesalahan angka, atau format yang bermasalah. Anda harus membaca seluruh dokumen dengan cermat karena kesalahan kecil yang lolos di tahap ini akan muncul di versi final. - Final approval
Setelah proofreading, Anda harus memberikan persetujuan akhir. Pada tahap ini, editor menunggu konfirmasi Anda bahwa tidak ada lagi revisi yang diperlukan. Kecepatan memberikan approval akan mempercepat proses publikasi. - Assignment ke volume jurnal tertentu
Setelah disetujui, artikel Anda akan ditempatkan pada volume dan issue tertentu. Beberapa jurnal menerbitkan artikel secara early access sebelum masuk volume final, sedangkan jurnal lain langsung menjadwalkannya pada edisi berikutnya.
Apabila jurnal memberikan proof PDF, Anda perlu memeriksanya secara teliti sebelum memberikan persetujuan. Pastikan nama penulis, afiliasi, angka-angka penelitian, gambar, serta daftar pustaka tersaji dengan benar. Pemeriksaan yang cermat akan mencegah kesalahan teknis yang dapat memengaruhi kredibilitas artikel Anda setelah terbit.
Kesimpulan
Publikasi internasional membutuhkan strategi yang terencana dan disiplin tinggi. Anda perlu mempersiapkan naskah, memilih jurnal yang kredibel, mengikuti template, dan merespon komentar reviewer dengan baik. Selain itu, Anda harus menjaga etika akademik agar proses publikasi berjalan aman.
Dengan mengikuti seluruh langkah di atas, peluang Anda untuk diterima di Scopus, DOAJ, atau EBSCO akan meningkat secara signifikan. Proses ini memang membutuhkan waktu, tetapi hasilnya akan berdampak besar pada karier akademik maupun profesional Anda.
Siap Publikasi ke Scopus, DOAJ, atau EBSCO? Kami Bantu dari Awal hingga Terbit!
Dapatkan pendampingan lengkap mulai dari pengecekan jurnal, penyusunan naskah, proofreading, hingga submission.
Butuh bantuan sekarang? Hubungi nomor ini.
Baca juga : Tips Menyikapi Revisi Minor dan Mayor dari Reviewer

