
Menulis jurnal ilmiah tidak bisa dilakukan secara asal. Setiap kalimat, data, dan teori harus disusun berdasarkan struktur jurnal ilmiah yang sistematis. Inilah yang membedakan tulisan akademik dengan artikel populer atau opini biasa. Jurnal ilmiah merupakan hasil penelitian yang melewati proses verifikasi, analisis, dan penalaran ilmiah yang terukur.
Namun, banyak penulis pemula mengalami kebingungan saat harus menyesuaikan naskah mereka dengan format jurnal. Ada yang sudah punya data bagus, tetapi gagal diterbitkan hanya karena format penulisan tidak sesuai standar. Padahal, dengan mengikuti struktur dan aturan format yang benar, artikel akan terlihat lebih profesional dan mudah diterima oleh editor maupun reviewer jurnal.
Mengapa Struktur Jurnal Ilmiah Itu Penting?
Struktur jurnal ilmiah berfungsi seperti cetak biru (blueprint) dalam membangun rumah penelitian Anda. Tanpa struktur yang tepat, isi tulisan bisa berantakan, sulit dipahami, dan bahkan ditolak oleh jurnal ilmiah.
Selain berfungsi sebagai panduan penulisan, struktur jurnal juga memudahkan pembaca menelusuri logika penelitian Anda — mulai dari identifikasi masalah, kajian teori, hingga hasil dan kesimpulan. Dengan format yang konsisten, pembaca dapat memahami inti penelitian tanpa harus membaca seluruh teks secara mendalam.
Bagi lembaga penerbit atau indeksasi seperti Scopus, Sinta, atau Google Scholar, struktur juga menjadi indikator kualitas akademik. Tulisan yang mengikuti format standar internasional menunjukkan bahwa penulis memahami etika ilmiah dan mampu menulis secara profesional.
Komponen Utama dalam Struktur Jurnal Ilmiah
Sebuah jurnal ilmiah umumnya terdiri dari delapan bagian utama, yaitu judul, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka. Setiap bagian memiliki fungsi dan aturan tersendiri.
1. Judul (Title)
Judul adalah elemen pertama yang akan menarik perhatian pembaca. Dalam struktur jurnal ilmiah, judul berfungsi untuk menggambarkan isi dan fokus penelitian dengan jelas. Judul yang baik mencerminkan hubungan antara variabel, metode, serta objek yang diteliti.
Beberapa prinsip penting:
- Gunakan kata kunci utama di dalam judul.
- Hindari kata yang ambigu atau bersifat metaforis.
- Pastikan panjangnya tidak lebih dari 15 kata.
- Gunakan huruf kapital hanya pada awal kata penting.
Contoh yang efektif:
“Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Docking Kapal Perikanan di PT Perikanan Indonesia Kota Tegal.”
Judul tersebut menggambarkan objek penelitian, metode analisis, dan konteks lokasi secara lengkap.
2. Abstrak (Abstract)
Abstrak merupakan ringkasan menyeluruh dari seluruh isi jurnal. Dalam struktur jurnal ilmiah, abstrak harus menjawab empat pertanyaan utama:
- Apa yang diteliti?
- Mengapa penelitian ini penting?
- Bagaimana metode yang digunakan?
- Apa hasil dan kesimpulannya?
Biasanya abstrak ditulis dalam satu paragraf berisi 150–250 kata. Tambahkan juga kata kunci (keywords) sebanyak 3–5 kata di bagian bawah abstrak untuk memudahkan indeksasi.
Contoh:
Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan usaha docking kapal perikanan di PT Perikanan Indonesia Kota Tegal. Metode yang digunakan adalah analisis finansial dengan pendekatan NPV, IRR, dan BEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek ini layak secara ekonomi dengan nilai IRR sebesar 21% dan NPV positif. Temuan ini memberikan gambaran strategis bagi pengembangan usaha perikanan di masa depan.
3. Pendahuluan (Introduction)
Bagian pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah, urgensi penelitian, serta tujuan yang ingin dicapai. Dalam struktur jurnal ilmiah, pendahuluan berfungsi membangun konteks yang kuat sebelum pembaca masuk ke tahap analisis.
Langkah menyusun pendahuluan yang efektif:
- Mulailah dengan data atau fakta aktual tentang topik penelitian.
- Jelaskan masalah yang muncul dan gap penelitian yang belum terjawab.
- Uraikan tujuan penelitian secara eksplisit di akhir paragraf.
Contoh:
Industri perikanan Indonesia memiliki potensi besar, namun efisiensi pemeliharaan armada masih menjadi tantangan. Salah satu aspek penting dalam manajemen armada adalah kegiatan docking kapal. Minimnya penelitian mengenai kelayakan finansial usaha docking mendorong perlunya studi mendalam untuk menentukan strategi pengembangannya.
4. Tinjauan Pustaka (Literature Review)
Tinjauan pustaka adalah pondasi ilmiah dari penelitian. Dalam struktur jurnal ilmiah, bagian ini berfungsi menghubungkan teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Hal yang perlu diperhatikan:
- Gunakan referensi terbaru, minimal 5 tahun terakhir.
- Kutip dari jurnal ilmiah terpercaya, bukan blog atau situs umum.
- Tunjukkan relevansi teori dengan variabel penelitian Anda.
- Akhiri bagian ini dengan model konseptual atau kerangka berpikir.
Dengan tinjauan pustaka yang kuat, Anda menunjukkan bahwa penelitian ini bukan berdiri sendiri, melainkan bagian dari diskursus ilmiah yang berkelanjutan.
5. Metode Penelitian (Methodology)
Bagian metode penelitian menjelaskan cara penelitian dilakukan agar pembaca dapat menilai validitas hasil yang diperoleh. Dalam struktur jurnal ilmiah, bagian ini harus menjawab bagaimana penelitian dilakukan dan mengapa metode tersebut dipilih.
Subbagian penting dalam metode penelitian:
- Jenis penelitian: kualitatif, kuantitatif, atau mixed method.
- Lokasi dan waktu penelitian.
- Populasi dan sampel: sebutkan ukuran dan kriteria.
- Instrumen pengumpulan data: wawancara, observasi, kuesioner, atau dokumentasi.
- Analisis data: statistik deskriptif, analisis regresi, atau pendekatan SWOT.
Contoh:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan pihak manajemen PT Perikanan Indonesia. Analisis finansial dilakukan menggunakan metode NPV, IRR, dan BEP untuk menilai kelayakan investasi.
6. Hasil dan Pembahasan (Result and Discussion)
Bagian hasil dan pembahasan adalah inti dari struktur jurnal ilmiah. Hasil menampilkan data dan temuan empiris, sedangkan pembahasan menjelaskan maknanya dalam konteks teori dan penelitian sebelumnya.
Tips penulisan hasil dan pembahasan:
- Sajikan data dengan tabel atau grafik agar mudah dibaca.
- Jelaskan temuan utama secara naratif, bukan hanya angka.
- Kaitkan setiap temuan dengan teori atau studi terdahulu.
- Bahas implikasi praktis dan teoritisnya.
Contoh:
Hasil analisis menunjukkan nilai NPV sebesar Rp 1,25 miliar dan IRR sebesar 21%. Angka ini menunjukkan kelayakan usaha docking kapal secara finansial. Hasil ini memperkuat teori manajemen investasi yang menyatakan bahwa proyek dikatakan layak jika IRR melebihi tingkat suku bunga pasar.
Tambahkan pula pembahasan tentang faktor pendukung dan penghambat usaha agar hasil terlihat lebih mendalam dan analitis.
7. Kesimpulan dan Saran (Conclusion and Recommendation)
Kesimpulan berfungsi merangkum hasil penelitian secara ringkas dan menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan di pendahuluan. Dalam struktur jurnal ilmiah, kesimpulan tidak boleh berisi data baru, melainkan interpretasi akhir dari hasil penelitian.
Langkah menulis kesimpulan:
- Uraikan temuan utama secara singkat.
- Kaitkan dengan tujuan dan pertanyaan penelitian.
- Berikan saran praktis dan rekomendasi untuk penelitian berikutnya.
Contoh:
Berdasarkan hasil analisis, usaha docking kapal di PT Perikanan Indonesia Kota Tegal dinyatakan layak secara finansial dengan potensi pengembangan signifikan. Perusahaan disarankan melakukan peningkatan efisiensi operasional, diversifikasi layanan, dan kerja sama dengan nelayan lokal untuk memperkuat daya saing.
8. Daftar Pustaka (References)
Bagian terakhir dalam struktur jurnal ilmiah adalah daftar pustaka. Di sinilah penulis mencantumkan semua sumber yang dikutip. Pastikan formatnya konsisten sesuai gaya referensi yang digunakan, seperti APA (American Psychological Association) atau IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).
Contoh format APA Style 7th Edition:
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Creswell, J. W. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Gunakan bantuan aplikasi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote agar penulisan referensi lebih mudah dan akurat.
Format Teknis Penulisan Jurnal Ilmiah
Selain isi, format teknis juga harus diperhatikan agar artikel Anda tampak profesional dan memenuhi standar penerbitan.
Panduan umum:
- Ukuran kertas: A4
- Margin: kiri 3 cm, kanan 2,5 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm
- Jenis huruf: Times New Roman 12 pt
- Spasi antar baris: 1,5 spasi
- Paragraf: rata kanan kiri (justify)
- Nomor halaman: kanan bawah
Beberapa jurnal mungkin menetapkan aturan tambahan seperti penggunaan dua kolom atau batas maksimum halaman. Pastikan Anda membaca panduan penulis (author guidelines) dari jurnal tujuan sebelum mengirimkan naskah.
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Penulisan Struktur Jurnal Ilmiah
Walaupun tampak sederhana, banyak penulis melakukan kesalahan mendasar, antara lain:
- Tidak mengikuti format standar jurnal.
- Menggunakan teori lama tanpa pembaruan sumber.
- Abstrak tidak mencerminkan isi penelitian.
- Pembahasan terlalu dangkal dan tidak kritis.
- Tidak mencantumkan referensi dengan benar.
Kesalahan seperti ini bisa menyebabkan artikel Anda dikembalikan atau ditolak oleh reviewer.
Manfaat Memahami Struktur Jurnal Ilmiah dengan Baik
Menulis jurnal dengan mengikuti struktur yang benar memiliki banyak keuntungan:
- Memperkuat kredibilitas akademik.
- Meningkatkan peluang diterbitkan di jurnal bereputasi.
- Memudahkan pembaca memahami hasil penelitian.
- Meningkatkan potensi sitasi (citation impact).
Dengan struktur yang baik, Anda bukan hanya menulis untuk menyelesaikan kewajiban akademik, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan secara global.
Strategi Membangun Struktur Jurnal Ilmiah yang Efektif
Agar hasil tulisan lebih maksimal, terapkan strategi berikut:
- Buat outline sebelum menulis.
- Gunakan referensi kredibel dan mutakhir.
- Gunakan bahasa ilmiah yang lugas dan objektif.
- Periksa tata bahasa dan ejaan menggunakan Grammarly atau sejenisnya.
- Gunakan software pengecek plagiasi seperti Turnitin atau iThenticate.
Langkah-langkah ini akan membuat tulisan Anda memenuhi standar ilmiah dan siap untuk proses publikasi.
Kesimpulan
Menulis jurnal ilmiah bukan sekadar menyusun laporan penelitian, tetapi juga tentang bagaimana menempatkan data dan ide dalam struktur jurnal ilmiah yang terarah. Struktur yang baik akan memandu pembaca dari satu bagian ke bagian lain dengan jelas, logis, dan konsisten.
Dengan memahami dan menerapkan setiap elemen mulai dari judul hingga daftar pustaka, Anda tidak hanya menulis secara akademis, tetapi juga membangun reputasi ilmiah yang kuat. Struktur yang rapi dan format yang sesuai standar akan menjadi nilai tambah dalam setiap publikasi.
Ingin naskah jurnal Anda disusun sesuai standar nasional dan internasional?
Hubungi kami sekarang untuk layanan editing, formatting, dan proofreading jurnal ilmiah agar artikel Anda siap diterbitkan di jurnal bereputasi!
Baca Juga : Butuh Bantuan Publikasi? Kami Bimbing Hingga Terbit di Scopus & SINTA!

