
Menulis artikel jurnal ilmiah adalah salah satu langkah penting bagi mahasiswa, dosen, maupun peneliti dalam menyebarkan hasil penelitian. Namun, salah satu tantangan terbesar adalah menghindari plagiasi. Banyak tulisan ditolak publikasi karena terindikasi duplikasi, meskipun penulis sebenarnya tidak bermaksud menyalin. Oleh karena itu, menguasai teknik parafrase artikel jurnal menjadi solusi praktis agar tulisan tetap orisinal, enak dibaca, dan terbebas dari masalah plagiasi.Parafrase bukan sekadar mengganti kata dengan sinonim, tetapi juga menyusun ulang struktur kalimat tanpa mengubah makna inti.
Dengan teknik yang tepat, penulis dapat menyampaikan ide yang sama menggunakan gaya bahasa baru, sehingga artikel terasa lebih alami sekaligus meningkatkan peluang diterima di jurnal ilmiah.
Parafrase bukan sekadar mengganti kata dengan sinonim, melainkan menyusun ulang kalimat dengan struktur berbeda tanpa mengubah makna inti. Dengan penguasaan teknik yang baik, penulis dapat menyampaikan ide yang sama dengan gaya bahasa yang baru, lebih segar, dan lebih sesuai dengan audiens yang dituju. Hasilnya, artikel tidak hanya terasa orisinal dan enak dibaca, tetapi juga terbebas dari masalah plagiasi yang bisa menghambat publikasi.
Mengapa Teknik Parafrase Artikel Jurnal Itu Penting?
Parafrase memiliki peran vital dalam dunia akademik dan penulisan ilmiah. Tanpa kemampuan ini, seorang penulis berisiko tinggi menghadapi masalah plagiasi yang bisa berdampak serius, mulai dari ditolaknya artikel oleh editor jurnal, penurunan reputasi akademik, hingga konsekuensi etis dalam dunia penelitian.
Setidaknya ada beberapa alasan utama mengapa teknik parafrase artikel jurnal sangat penting:
- Menghindari plagiasi – Sistem cek plagiasi modern seperti Turnitin, iThenticate, maupun PlagScan mampu mendeteksi kemiripan teks dengan sangat detail. Walaupun Anda sudah menambahkan sitasi, jika kalimatnya identik atau terlalu mirip, naskah tetap bisa dianggap duplikasi. Parafrase membantu menyampaikan gagasan dengan cara baru, sehingga tingkat kemiripan bisa ditekan.
- Meningkatkan keterbacaan – Banyak sumber referensi, terutama jurnal internasional, ditulis dengan bahasa teknis yang rumit. Dengan melakukan parafrase, penulis bisa menyajikan ulang ide tersebut dalam bahasa yang lebih sederhana, ringkas, dan sesuai konteks pembaca sasaran, misalnya mahasiswa atau peneliti pemula.
- Menunjukkan pemahaman mendalam – Ketika mampu menuliskan kembali gagasan dengan gaya sendiri, penulis membuktikan bahwa ia benar-benar memahami isi bacaan, bukan sekadar menyalin. Ini meningkatkan kredibilitas tulisan di mata reviewer maupun pembaca.
- Mendukung peluang publikasi – Jurnal bereputasi tinggi, baik nasional maupun internasional, sangat memperhatikan keaslian naskah. Parafrase yang baik membuat tulisan tampak orisinal sekaligus tetap akurat, sehingga memperbesar kemungkinan artikel diterima untuk diterbitkan.
Dengan kata lain, parafrase bukan hanya sekadar trik teknis, tetapi juga keterampilan dasar yang menentukan kualitas sebuah karya ilmiah. Tanpa penguasaan parafrase, naskah ilmiah akan sulit lolos seleksi, meskipun isinya sebenarnya bernilai tinggi.
Cara Dasar Melakukan Teknik Parafrase Artikel Jurnal
Parafrase yang benar melibatkan keterampilan memahami isi teks dan menyusunnya kembali. Beberapa langkah yang bisa diterapkan antara lain:
1. Membaca dan Memahami Isi Teks
Langkah awal adalah membaca sumber dengan teliti. Jangan terburu-buru menulis ulang. Pastikan Anda benar-benar memahami ide pokok dan argumen yang ingin disampaikan penulis asli.
2. Menggunakan Struktur Kalimat Baru
Alih-alih hanya mengganti kata dengan sinonim, ubahlah susunan kalimat. Misalnya, kalimat aktif bisa diubah menjadi pasif, atau pecah kalimat panjang menjadi lebih singkat.
3. Memanfaatkan Sinonim Secara Tepat
Penggunaan sinonim memang penting, tetapi tidak semua kata bisa diganti. Misalnya istilah teknis atau nama teori sebaiknya tetap sama agar makna tidak berubah.
4. Merangkum Ide Kompleks
Jika teks aslinya panjang, Anda bisa memadatkan inti informasi ke dalam kalimat yang lebih ringkas. Hal ini membantu tulisan lebih fokus.
5. Menambahkan Interpretasi Sendiri
Parafrase tidak harus 100% identik dengan teks asli. Anda bisa menambahkan sudut pandang atau penjelasan tambahan selama tidak mengubah esensi ide.
Contoh Teknik Parafrase Artikel Jurnal
Misalkan ada kalimat asli:
“Peningkatan produktivitas usaha kecil dan menengah sangat dipengaruhi oleh kemampuan manajerial pemilik usaha.”
Parafrase yang baik bisa menjadi:
“Kemampuan manajemen dari pemilik usaha memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas UMKM.”
Makna tetap sama, tetapi strukturnya berbeda.
Kesalahan Umum dalam Parafrase Artikel Jurnal
Meskipun terlihat mudah, banyak penulis melakukan kesalahan ketika mencoba memparafrase, antara lain:
- Hanya mengganti sinonim – Hasilnya tetap terdeteksi plagiasi karena struktur kalimat tidak berubah.
- Mengubah makna asli – Ini berbahaya karena bisa membuat informasi jadi salah.
- Tidak mencantumkan sitasi – Meskipun sudah diparafrase, sumber tetap wajib dicantumkan.
- Mengandalkan alat otomatis sepenuhnya – Tools parafrase memang membantu, tetapi hasilnya sering kaku dan tidak sesuai gaya akademik.
Rekomendasi Tools Bantu untuk Teknik Parafrase Artikel Jurnal
Jika ingin lebih mudah, ada beberapa tools online yang bisa membantu, misalnya:
- QuillBot (https://quillbot.com) – populer untuk parafrase akademik.
- Grammarly (https://grammarly.com) – selain grammar, juga bisa bantu memvariasikan kalimat.
- Turnitin Draft Coach – membantu mengecek kemiripan sebelum disubmit.
Meskipun ada tools, kemampuan manual tetap harus dikuasai agar tulisan lebih natural.
Strategi Menghindari Plagiasi dengan Teknik Parafrase Artikel Jurnal
Selain parafrase, ada beberapa strategi tambahan yang bisa Anda terapkan agar artikel semakin kuat dan bebas plagiasi:
- Kombinasikan beberapa sumber – Jangan hanya mengandalkan satu referensi. Gabungkan ide dari berbagai literatur.
- Tambahkan analisis kritis – Jangan hanya menyalin gagasan, tapi berikan sudut pandang Anda sendiri.
- Gunakan kutipan langsung seperlunya – Jika ada kalimat penting yang tidak bisa diubah, gunakan kutipan langsung dengan tanda petik.
- Lakukan self-check plagiasi – Sebelum mengirim ke jurnal, periksa dengan software plagiasi.
Dampak Positif Menguasai Teknik Parafrase Artikel Jurnal
Ketika Anda sudah terbiasa memparafrase, manfaatnya bukan hanya untuk menghindari plagiasi, tetapi juga:
- Tulisan lebih profesional dan mudah dipahami.
- Pengetahuan Anda tentang topik semakin mendalam.
- Memperbesar peluang artikel diterima di jurnal bereputasi.
- Meningkatkan reputasi akademik sebagai penulis yang orisinal.
Studi Kasus: Parafrase pada Artikel Ilmiah
Seorang mahasiswa pascasarjana menulis artikel tentang strategi pemasaran digital UMKM. Pada tahap awal, ketika naskah diperiksa menggunakan Turnitin, tingkat plagiasi menunjukkan angka 35%. Angka ini terlalu tinggi dan membuat artikel terancam ditolak oleh pihak jurnal. Padahal, sebagian besar isi tulisan sebenarnya hasil pemahaman sendiri, hanya saja penyampaiannya terlalu mirip dengan sumber referensi.
Setelah menyadari hal tersebut, mahasiswa tersebut mulai menerapkan teknik parafrase artikel jurnal. Ia membaca kembali referensi utama, lalu menuliskannya ulang dengan gaya bahasa sendiri. Kalimat panjang dipecah menjadi lebih ringkas, struktur aktif diubah menjadi pasif (dan sebaliknya), serta beberapa informasi kompleks dipadatkan menjadi penjelasan yang lebih sederhana. Selain itu, ia juga menambahkan interpretasi dan analisis pribadi, sehingga tulisan tidak hanya sekadar menyalin ide, tetapi juga memperlihatkan pemahaman mendalam.
Hasilnya, tingkat plagiasi turun drastis menjadi 10%. Angka ini masih dianggap wajar oleh editor, apalagi karena sitasi tetap dicantumkan dengan benar. Tidak hanya itu, artikel juga menjadi lebih enak dibaca dan terlihat lebih orisinal. Pada akhirnya, naskah berhasil diterima dan dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi.
Kisah ini menunjukkan bahwa menguasai teknik parafrase bukan sekadar untuk menurunkan persentase plagiasi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas tulisan ilmiah secara keseluruhan. Parafrase membuat artikel lebih hidup, lebih sesuai dengan gaya penulis, serta lebih mudah dipahami oleh audiens yang lebih luas.
Kesimpulan
Menguasai teknik parafrase artikel jurnal adalah keterampilan penting bagi siapa saja yang ingin menulis karya ilmiah berkualitas tinggi. Dengan memahami isi, menyusun ulang kalimat, menggunakan sinonim secara bijak, serta menambahkan interpretasi pribadi, Anda bisa menghasilkan tulisan yang orisinal sekaligus tetap akurat. Teknik ini bukan hanya sekadar cara menghindari plagiasi, melainkan juga strategi untuk memperdalam pemahaman terhadap topik yang sedang diteliti.
Selain itu, parafrase yang baik akan membuat naskah lebih mudah dipahami pembaca, meningkatkan kredibilitas penulis, serta memperbesar peluang artikel diterima di jurnal bereputasi. Ditambah dengan penggunaan sitasi yang tepat, pemilihan referensi yang beragam, dan dukungan alat bantu pengecekan plagiasi, kualitas karya ilmiah dapat ditingkatkan secara signifikan.
Pada akhirnya, menulis artikel jurnal bukan hanya soal memenuhi syarat akademik, tetapi juga soal memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan menguasai teknik parafrase, penulis dapat menunjukkan orisinalitas, integritas, dan profesionalisme dalam setiap karyanya. Jadi, jadikan parafrase sebagai bagian dari kebiasaan menulis Anda, bukan hanya sebagai kewajiban, melainkan sebagai sarana untuk menghadirkan karya ilmiah yang lebih bermakna.
Apakah Anda masih bingung bagaimana menerapkan teknik parafrase artikel jurnal agar tulisan lolos cek plagiasi?
Tim kami siap membantu Anda menyusun, mengedit, dan memparafrase artikel ilmiah dengan standar akademik terbaik.
Hubungi kami sekarang untuk konsultasi gratis dan dapatkan solusi praktis agar artikel Anda lebih orisinal dan siap dipublikasikan.Hubungi Kami
Baca Juga : Manfaat Publikasi di Jurnal SINTA untuk Karier Akademik dan Kenaikan Pangkat